Saturday 7 April 2012

7 Alasan Menolak Jokowi Menjadi Walikota tapi Mendukung Menjadi Presiden



 Selamat Pagi....Terlalu pagi mungkin yah...
selama ini saat saya nonton di TV saya sering lihat pak Jokowi itulohh Walikota Solo. Ternyata Pak Jokowi akan dicalonkan menjadi Walikota Jakarta. Saat saya lihat diTV pak Jokowi itu ternyata orangnya Merakyat dan tah birahi Harta. Bapak Jokowi ini saya kira dia tidak cocok menjadi Walikota tapi cocok menjadi Presiden Indonesia.
Ini dia Langsung Saja Dibaca===============>>


1. Gaji Selama 2 Periode tidak pernah diambil


Cari sensasi mungkin. Tetapi dalam benak saya, mampukah manusia di dunia ini membuat sensasi selama itu (2 kali periode walikota). Tidak usah jauh-jauh, jika kita seperti beliau, mampukah kita berbuat seperti itu ………… ? Walikota Solo Joko Widodo, misalnya. Ketika ditanya kenapa tidak mengambil gajinya, dengan rendah hati ia tidak mau menjawabnya. "Nggak, nggak, saya tidak mau menjawabnya karena terlalu riskan. Yang penting saya tidak pernah ambil gaji. Kalau tidak percaya, tanya saja kepada sekretaris atau ajudan saya," tegas dia (http://www.berita-terbaru.com/, 3/2/11).
Berapa jumlah gaji, saya tidak tahu. Saya tidak pernah ambil amplop gaji, cuma tanda tangan saja.” Begitu kalimat yang terucap dari Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), saat ditanya nominal gaji seorang walikota.
Jokowi, mengatakan, menjadi Walikota Solo, tidak lebih dari sebuah pengabdian. ”Saya tidak birahi gaji. Kalau bertanya soal kenaikan gaji pejabat, dikaitkan dengan saya, saya tidak tahu, karena memang tidak pernah ambil gaji,” katanya lagi, Jumat (28/1) kepada wartawan (http://forumm.wgaul.com/, 29/1/11).

2. Diberi fasilitas bagus menolak
 (Pilih mobil warisan walikota 2 periode yang lalu).

Ah ……….. mungkin kemana-mana pakai mobilnya sendiri yang lebih bagus mungkin ….. ? Sulit kita membayangkan, semua fasilitas tinggal ambil, tetapi kita menolak untuk itu, mampukah kita seperti itu ? Mobil asal bisa dinaikin, tidak perlu mobil baru," ujar Jokowi. Selain itu, dia mengaku memang tidak suka gonta-ganti mobil. Seperti halnya mobil pribadinya yang sudah 14 tahun tidak diganti.
Walikota yang tengah menjalani masa jabatan dua periode ini ternyata belum pernah sekali pun mengambil gajinya. Bahkan, mobil dinas walikota yang saat ini dipakainya juga merupakan ‘warisan’ pejabat walikota sebelumnya, Slamet Suryanto. Soal mobil dinas, dia juga enggan menggantinya dengan yang baru. Mobil dinas Toyota Camry keluaran tahun 2002 ini merupakan peninggalan mobil dinas walikota Solo sebelumnya, Slamet Suryanto. "Saya bukan sok, tapi saya memang orang nggak punyai birahi terhadap mobil baru. Jenis mobil dinasnya keluaran tahun berapa, saya juga tidak tahu. Silakan tanya Pak Suli saja (sopir walikota). Pokoknya saya naik dan selamat saja," tutur dia (http://www.berita-terbaru.com/, 3/2/11).

3. Berkeliling daerah dengan sepeda Onthel



4.
Tidak mau menggunakan pengawalan yang protokoler
( contohnya pada saat nonton OVJ di Solo, “Ndlosor” sama rakyat kecil ?)





5. Memindahkan PKL di solo kok malah tumpengan, 
(mestinya pakai satpol PP bawa penthungan + Dalmas).


6. Grafik kepemimpinannya di periode ke-2 kok semakin naik (Ini ndak masuk akal, mestinya semakin turun seperti yang lain).


7. Menolak pendirian pasar modern milik propinsi
(Beraninya sama atasan, coba sama rakyat kecil berani ndak ……………)

Maaf jika ada salah kata...
Terima Kasih :)

sumber

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner